Sabtu, 26 November 2011

Saat Hati Memilih Untuk Diam

selama ini hati hanya lebih memilih untuk diam
lebih memilih untuk menyimpan semuanya untuk dirinya sendiri , ya untuk dirasakannya sendiri

ketika hidup adalah elegi yang hanya dapat memberimu 1 buah lagu sedih
kau tetap bisa menikmati lagu itu , tapi itu hanyalah sebuah kamuflase belaka
dalam hatimu , kau berusaha untuk memperbaiki jiwamu yang rapuh
jiwamu yang bagaikan sebuah guguran daun yang tertiup angin saat hidup memberikan sebuah elegi

saat hati ini merasakan arti dari sebuah kebahagiaan , ingin rasanya dapat menghentikan waktu sejenak agar dapat menikmatinya lebih lama lagi
saat hati ini tergores sebuah luka , ingin rasanya menghilangkan perih yang teramat sangat terasa
ketika perih itu menghilang , yang tersisa  hanya bekas goresan luka itu yang sulit untuk  sirna
ketika hati merasa tersakiti , yang dilakukannya hanyalah diam. ya lagi-lagi hanya diam
apalagi yang dapat dilakukannya? hanya dapat meratapi kenyataan yang ironis

Akan tetapi,
Ketika hati berbicara , entah berapa banyak kata yang mampu menggambarkan apa yang dirasakannya selama ini
ketika hati berbicara , itulah yang sesungguhnya kita rasakan
ketika hati berbicara , tidak ada 1pun yang ditutup-tutupi
ketika hati berbicara , semua mengalir deras apa adanya
ketika hati berbicara , semuanya akan terkuak
semua kamuflase , semua topeng-topeng yang selama ini mentupi dirimu akan terbuka
dan apakah kita siap untuk itu semua ? apakah jiwa ini akan turut mengerti ketika hati berbicara , mengutarakan semua yang selama ini tertutupi oleh dinding kokoh yang terbentang dalam sanubari ?

oleh karena itu , saat ini hati lebih memilih untuk diam seribu bahasa , dan biarlah sang waktu yang akan menjawab semuanya


*26112011*
Created by: My imagination :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar